Tuesday, July 24, 2007

Transformer: Alien yang bukan makhluk hidup


Iya judulnya begitu karena memang si Robot-robot Transformer ini adalah Alien. Nonton nya di bioskop Genting Malaysia. Lengkap dengan anak-anak dan istri tercinta. Ngomong-ngomong bioskop Malaysia asyik juga ada 3 jenis kursi yang bisa dipilih nonton salah satunya kursi santai dan sehat OSIM. Dan tentunya subtitle nya yang menggunakan kata-kata jenayah, katil atau gergasih…hehehe melayu habis.

Cerita di mulai dengan kejadian mengerikan di Timur tengah ketika pasukan Amerika di serang sejenis robot yang canggih dan bisa berubah lalu menyerbu serta membunuh semuanya. Kemudian beralih ke seorang pemuda, diperankan Shia LaBeouf yang presentasi di depan kelas tapi ternyata ujung2 nya jualan, yang dijual harta peninggalan kakek buyutnya yang dulunya pelaut. Dia butuh uang untuk nambahin beli mobil. Nah mobilnya ini yang nantinya adalah Bumblebee salah satu robot pihak Autobots dari sisi baik. Ternyata Bumblebee itu datang ke Bumi duluan untuk menghalangi niat buruk dari robot pihak jahat Decepticons, yang lebih dulu datang ke bumi untuk mencari Allspark yang berbentuk kubus (cube). Allspark ini semacam nyawa atau kekuatan dari para robot, karena sempat dicobakan di dekatkan dengan aneka macam mesin maka bisa berubah menjadi robot, didekatkan ke Handphone Nokia bisa berubah jadi robot lengkap dengan senjata pemusnah nya. Dan ternyata lokasi tempat Allspark nya di simpan oleh Megatron si pemimpin Decepticons waktu ke Bumi sebelum dia terjebak menjadi beku, ke dalam kacamata kakek Buyutnya Sam Witwicky (tokoh yang di perankan Shia) yang mau dijual lelang itu lho, malah sudah di tawarkan ke eBay.

WUiiih keren sekaleee nih film apalagi adegan paling di tunggu saat berubahnya mesin-mesin tersebut menjadi Robot, dari mulai Optimus Prime, Bumblebee, Starscream, Jazz dll. Adegan perang antara Autobots dan Decepticons juga kejar-kejaran Sam dengan cewek gebetan nya Mikaela di perankan si sexy Megan Fox (yang jadi ikut terlibat).

Film yang di angkat dari karakter kartun dan komik ini sangat bagus gembar-gembor nya sebelum launching. Dengan sutradara Michael Bay dan Executive producer si rajanya Sci Fi Movie Steven Spielberg, jadi mantap deh nih film.

Walau aku nggak terlalu ngikutin cerita Transformer ini (dulu sempet punya album Panini nya aja, yang di tempelin sticker itu lho) tapi secara keseluruhan memang dari sisi cerita, walalu agak njelimet maklum kalo yang franchise kayak gini biasanya kita dianggap lumayan ngerti latar belakangnya. Tapi gw cukup puas, terutama si Sulung gw betul-betul terobsesi. Belum lagi Special Effect, muannntaapppsss…. Klop deh dengan hasil nya nih film laku dan sukses abis, baru 3 minggu sudah masuk pendapatan $262,978,000. Tapi di luar itu semua pesan moral film ini adalah….awas kulkas atau tv elu bisa jadi robot pembunuh huehehehe….

Keangkuhan Team Negeri Jiran

Dari awal saya sudah melihat kearoganan di tubuh team Malaysia, menjelang laga Piala Asia. Mereka (Negara, Team, serta rakyat) begitu mengecilkan peran dan arti Piala Asia yang akan di gelar di bulan Juli ini. Betapa tidak, Malaysia lebih mengharapkan kedatangan Eksebisi dan Promo Tour Team besar Premiere League Manchester United yang dalam rencana nya akan berkunjung ke negeri Jiran ini, dalam waktu yang bersamaan saat bergulirnya perhelatan akbar sepakbola dari Asia ini. Sampai-sampai pihak AFC pun turun tangan dan meminta untuk menunda rencana Malaysia untuk mendatangkan Manchester United ini. Tapi dengan setengah menghiraukan bahkan di dukung oleh sang perdana menteri untuk tetap mendatang ManU ke negeri tetangga ini. Dengan embel-embel tema tahun pariwisatanya, Visit Malaysia 2007. mereka kukuh untuk tetap menyambut (bahkan lebih daripada AFC Cup) MU.

Lalu berikutnya pandangan datang dari pers setempat yang memandang para pemain kurang nasionalis dan lebih materialistis, entah apa penyebabnya komentar ini keluar, dari yang pernah saya baca di Tabloid Soccer, para pemain juga setengah hati dalam menjalankan tugas Negara dan menyambut Piala Asia ini, karena para pemain lebih di manjakan oleh kemewahan serta besarnya nilai fulus dari team.

Walau akhirnya pernyataan itu di tampik semua team dan pemain serta kedatangan MU di batalkan, dan Piala Asia tetap di gulirkan di Malaysia serta 3 negara lain di Asean yang menjadi tuan rumah bersama, Indonesia, Vietnam Thailand.

Dan akhirnya keangkuhan itu menuai hasil yang setimpal. Dimana ke 3 Team dari tuan rumah lain, mendapatkan hasil yang bagus serta luar biasa, Thailand mampu menahan team kuda hitam Irak 1-1 dan tiba-tiba dengan dahsyat nya Vietnam menghantam juara Piala Teluk dan sekaligus juga salah satu peserta Piala Dunia tahun 90 an Uni Emirate Arab dengan skor lumayan telak 2-0. Dan tentunya satu lagi wakil Asean yang dengan gagah beraninya meluluhlantakan salah satu raksasa kuat dari negeri timur tengah Bahrain 2-1, yang tentunya membuat membahana stadion Gelora Bung Karno. Malaysia sendiri di tumbang secara dahsyat dengan skor menyakitkan 1-5 oleh Team finalis Piala Asia sebelumnya China. Dan ini juga sekaligus gol satu-satu nya Team berseragam kuning ini. Karena pada laga berikutnya mereka diterjang tanpa balas oleh Uzbekistan 0-5 dan agak lumayan di laga terakhir cukup kalah 0-2 oleh team kuat Iran, walaupun tetap kalah namanya (kalah 0-2 kok dibilang lumayan). Dan akhirnya tragedi seperti ini berbuntut pada pemecatan pelatih serta official team yang lainnya. Informasi yang terakhir saya dapatkan, disamping pelatih nya yang harus lengser juga salah seorang pejabat di FAM (PSSI nya Malaysia), yang terakhir ini saya lihat di acara Sports Center nya ESPN.

Di samping Vietnam satu-satunya wakil Asean yang lolos ke babak berikutnya, yang cukup membanggakan juga adalah Team negeri kita tercinta ini Indonesia, walau tidak lolos ke babk berikutnya tapi hasil yang di torehkan cukup luar biasa. Team kuat Arab Saudi, yang sempat di tahan imbang 1-1 hingga menit ke 92, walau akhirnya harus kalah dengan menyesakkan dalam masa injury ini, di menit berikutnya lewat tendangan bebas kita harus menyerah. Tapi kita harus mengakui dan patut di acungi jempol dukungan pemain ke 12 di tubuh team merah putih ini (walaupun kali ini kita identik dengan seragam hijau) yaitu supporter yang begitu lantang dan tanpa henti juga tidak capek nya mendukung team kesayangannya sambil meneriakkan yel-yel serta terus bernyanyi. Walaupun di Arab Saudi ada juga pemain ke 12 yaitu Wasit yang memimpin pertandingan ini dari UEA (satu rumpun) yang sangat-sangat jelas berat sebelah dan terkesan menyesakkan dada serta mengesalkan. Sudahlah kita jangan mencari kambing hitam, kita harus menegakkan kepala serta memberi applause meriah kepada team kesayangan kita ini, karena tampak jelas inilah awal kebangkitan kalo mau dibilang. Soalnya di laga berikutnya pun Semifinalis Piala Dunia 2002 Korea Selatan cukup dibuat kerepotan, walaupun kita butuh hasil seri untuk melaju ke babak berikutnya, tapi kita kalah dengan skor 1-0. Di laga terakhir ini Indonesia mencatat hasil yang bagus di banding team ASEAN lain, Vietnam kalah 1-4, Thailand kalah 0-4 dari Australia dan tentunya Malaysia yang kalah 0-2 dari Iran. Dan buat Malaysia sendiri tidak ada kata lain di samping mengecilkan dan menganggap sebelah mata dan tentunya sebuah kearoganan yang membuat mu tumbang.

Friday, June 08, 2007

Feisty Fawn - Ubuntu 7.04

Sebenernya udah agak basi, aku sudah lama mau buat blog tentang ini. Tapi gak sempet-sempet. Tepi memang harus nih, soalnya ngebahas Linux. The best Linux distro menurut versi kebanyakan orang (walaupun aku masih berat dan susah meninggalkan RedHat) dan nomor satu di distrowatch, yups, Ubuntu. Resmi deh meluncur akhir April lalu dengan codename Feisty Fawn. Bener-bener kacau nih aku sama informasi, soalnya sudah hampir resmi peluncuran nya pun versi 7.04 ini aku nggak dapet desas-desusnya. Malah sebulan sebelum peluncurannya aku sempet pesen shipit.ubuntu.com (dulu berhasil pesen dikirim sampe rumah), lebih tepatnya Kubuntu yang aku pesen, soalnya aku lebih seneng pake KDE dibandingin G. Nggak tau deh kayaknya pesenan ku di reject, soalnya keburu udah nongol nih versi terbaru nya. Dan akhirnya aku beli di website yang jual CD Linux, Feisty Fawn pastinya, tapi pas pesen yang Kubuntu 7.04 belum ada katanya, yah terpaksa pesen yang versi di bawahnya.

Dan terakhir kemarin di InfoLinux terakhir aku dapet hampir semua versi topnya Feisty Fawn mulai dari Ubuntu, Kubuntu dan edubuntu.

Diklaim sebagai Ubuntu tercepat untuk proses instalasi. Dan waktu booting di CD awalnya, kaget juga langsung live cd ternyata, wah berarti nggak repot2 lagi buat 2 versi, karena proses installnya tinggal satu klik di live cd ini. Jadi deh….

Tapi yang bikin sebelnya itu dia, Ubuntu selalu menganggap semua orang bisa akses internet dengan gampang, soalnya instalasi yang disediakan cuma standar. Jadi tambahan software dan aplikasi lainnya mesti ngambil repository nya dari internet. Pantes aja cukup install dari 1 CD, itu makanya aku masih demen sama RH dan turunannya, nginstall dari DVD installer yang di sediakan. Tapi sekarang sudah banyak dijual di internet DVD Repository nya, sampe 4 DVD boo…entar lah beli.

Instalasi standar untuk yang Desktop version, setelah masuk ke Live CD klik tombol install, kemudian masuk ke mode partisi. Hehehe yang versi desktop ini menu partisi nya agak lebih pintar. Sudah menyerupai install ala anaconda base. Seperti biasa yang ku pake manual atau custom partition, soalnya ada OS lain di dalam.

Setelah itu install jalan, gak ada pilihan paket yang boleh di pilih atau diambil, pokoknya install aja yang standar dulu kali maksudnya. Mo nambah aplikasi lain nyusul belakangan lewat internet via repository, apt. Proses instalasi yang lainnya seperti proses install biasa distro lainnya ada timezone, language dan username/password setting.

Dan memang bener kenceng proses instalasinya, walau awalnya sempet keki juga lantaran aku ngerasanya nggak seperti gembar-gembornya. Soalnya loading CD ke mesin nya lamaaaaaa banget. Dan ternyata bener susuai dugaan, ada problem sama optimizing BIOS. Linux nya saat loading kebingungan sama Floppy Disk, PC ku nggak aku install floppy soalnya, jadi mesti dimatiin alias disable dari BIOS, floppy setting nya.


Dan hasilnya standard Ubuntu sudah terpasang di kompie ku. Lumayanlah buat main-main si Giga khususnya di game nya. Soalnya yang di Kubuntu nggak ada game nya, padahal aku pencinta K daripada G.

FYI untuk yang versi Server, instalasi nya nggak jauh beda dengan versi sebelumnya yang gak GUI banget. Dan lagi-lagi Kubuntu nya tetep asyik menurutku dengan KDE 3.5.6 nya. Dan juga‘keren’nya edubuntu yang versi server, sudah including LTSP dan gampang banget setting nya.

Dan secepatnya aku harus nyoba Beryl nya nih…
Jadi gak usah lama2 tancap aja untuk pake Ubuntu ini, dan aku juga mesti siapin hati sepenuhnya untuk pindah hati dari RPM base…